Membedah Lagu yang Mengandung Ilmu Budaya Dasar

Selasa, 22 Februari 2011 0 komentar

Tikus – Tikus Kantor
by Iwan Fals


kisah usang tikus-tikus kantor
yang suka berenang disungai yang kotor
kisah usang tikus-tikus berdasi
yang suka ingkar janji
lalu sembunyi dibalik meja

teman sekerja
didalam lemari dari baja
kucing datang
cepat ganti muka
segera menjelma
bagai tak tercela

masa bodoh hilang harga diri
asal tidak terbukti ah
tentu sikat lagi
tikus-tikus tak kenal kenyang
rakus-rakus bukan kepalang
otak tikus memang bukan otak udang
kucing datang

tikus menghilang
kucing-kucing yang kerjanya molor
tak ingat tikus kantor
datang men-teror
cerdik licik
tikus bertingkah tengik

mungkin karena sang kucing
pura-pura mendelik
tikus tahu sang kucing lapar
kasih roti jalanpun lancar
memang sial sang tikus teramat pintar
atau mungkin sikucing yang kurang
ditatar !



Membahas Lagu Iwan Fals “Tikus-Tikus Kantor”


“kisah usang tikus-tikus kantor, yang berenang disungai yang kotor, kisah usang tikus-tikus berdasi…” sepenggal lirik lagu iwan fals tersebut mungkin cocok buat keadaan negeri kita sekarang ini. korupsi merajalela, koruptor bebas berkeliaran diinstansi pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Koruptor yang berasal dari pegawai “ecek-ecek” sampai pejabat negeri yang berdasi rapi. Korupsi yang terang-terangan maupun yang berlindung dibawah Peraturan yang diakali.
Korupsi kalau diartikan sederhana merupakan tindakan yang berpotensi merugikan negara untuk memperkaya diri, keluarga, kerabat dan golongannya. Di sini tidak akan saya tulis koruptor kelas kakap yang tidak bisa dipahami dan sulit dimengerti karena selalu berlindung dibawah “ketiak” pejabat yang lebih tinggi, berkelit lidah dan banyak harta yang bisa membayar hukum sekalipun. Mari Kita tengok saja korupsi yang sering dilakukan di sekitar kita, atau bahkan kita sendiri yang tidak bisa terendus karena “hanya” kecil-kecilan dan berlindung dibawah peraturan yang bisa diakali. padahal sekecil apapun korupsi kalau dilakukan terus menerus akan lebih akut menggerogoti kekayaan negeri karena sudah terbiasa dan dianggap wajar untuk dilakukan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Yah lagi-lagi Tiga huruf ini tersangkanya. PNS kelas teri yang belum berdasi dan belum membawa merci. Punya jabatan tapi sehari-hari tidak mempunyai pekerjaan, atau bahkan tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan. Motivasinya cuma uang. Sudah digaji dan mendapatkan tunjangan macam-macam masih mencari tambahan uang saku dari perjalanan dinas yang tidak jelas apa yang dikerjakan selama perjalanan dinas tersebut. Padahal Perjalanan Dinas tersebut dibiayai negara. PNS ini berpikiran Bagaimana uang negara, uang rakyat yang dituangkan dalam APBN masuk kekantong dan rekeningnya. Merugikan negara, ada peraturannya walaupun diakali bagaimana bisa melakukan perjalanan dinas yang sebenarnya bukan untuk kepentingan negara.
Setiap hari PNS tersebut bukan berpikir untuk bekerja untuk negara karena merasa sudah digaji rakyat dan negara, tetapi berpikir bagaimana mereka bisa melakukan Perjalanan Dinas dalam konteks pembahasan kepentingan kantor atau kerjaan kantor sesering mungkin walaupun disana cuma “ngrumpi” dan membicarakan orang lain yang tidak jelas maksudnya. Yang penting Dapat Uang saku untuk tambahan “jajan” anak-anak mereka. Uang Subhat, atau bahkan boleh lebih kejam lagi “uang haram” untuk buah hatinya. Mereka menikmatinya menganggap seolah itu adalah tambahan rejeki, padahal rejeki mereka sudah ada yaitu dari gaji dan bermacam tunjangan yang diterima setiap bulannya. Manusia memang tidak pernah puas, PNS juga manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah diterima.
Jujur, Bekerja Keras maka dirimu akan mendapatkan rejekimu sendiri. Itulah sebaris kalimat yang saya baca dan semoga dibaca juga oleh Para PNS sang tikus-tikus kantor. Kalau setiap hari memikirkan bagaimana melakukan perjalan dinas, berarti gaji selama sebulan menggaji pekerjaan apa. Padahal kalau mau bersyukur, gaji itu sudah lebih dari cukup bukan? PNS kenapa selalu menjadi benalu, kenapa selalu jadi virus dan malin di negerimu sendiri walaupun tidak semua PNS punya mental seperti ini. Ayo bersama sejahterakan rakyat, saudara-saudara kita, jangan hanya mempertebal kantong pribadi untuk kesejahteraan pribadi dan bahagia diatas tertindasnya saudara kita.

Referensi :  -   arunals.wordpress.com
-    Koran Media Indonesia
               

Manusia dan Cinta Kasih

0 komentar


a.       DEFINISI MANUSIA

Manusia merupakan mahluk paling mulia di mata tuhan antara mahluk-mahluk yang lainnya. Tentunya, manusia memiliki tujuan dalam hidupnya baik sadar atau tidak untuk memikirkannya. Percayalah bahwa tujuan hidup adalah untuk menjadi bahagia Dari saat lahir. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dan tidak ingin menderita Baik pengkondisian sosial maupun pendidikan atau ideologi mempengaruhi ini. Inti dari manusia, hanya keinginan dan kepuasan yang di lakukan. tidak tahu apakah alam semesta, dengan banyak nya, bintang-bintang galaksi dan planet-planet, memiliki makna yang lebih dalam atau tidak, tapi setidaknya, jelas bahwa kita manusia yang hidup di muka bumi ini tugas membuat hidup bahagia untuk diri kita sendiri. Karena itu, penting untuk menemukan apa yang akan membawa derajat kebahagiaan terbesar dengan adanya cinta kasih dalam kehidupan. Kehidupan manusia tidak akan sempurna atau terasa hampa tanpa adanya cinta kasih. cinta dengan sang pencipta,cinta dengan orang tua,kerabat dekat,sahabat,teman, dan pasangan tentunya.


b. PENGERTIAN CINTA dan KASIH SAYANG

Cinta adalah kata yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan zaman. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti, keluarga,teman,kekasih, atau ada juga perasaan yang hanya merupakan hawa nafsu,perasaan cinta tanah air,patriotisme,dsb.

Pengunaan kata cinta di masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih diikuti kata love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk philia,egape, eros, storge. Namun demikian kata-kata yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa setempat dan dijelaskan seperti berikut:

1. Philia = sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga
2. Egape = kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan tuhan
3. Eros = Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu
4. Storge = Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme


c. SECARA ETIMOLOGI

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich
Fromm,ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku best sellernya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.


d. CINTA KASIH MANUSIA

Jika kita mendengar kata cinta, maka akan teringat pada satu pengertian dasar yang
berhubungan dengan perasaan yang mungkin dapat mengingatkan kepada seseorang yangmemilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditepis atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong. Cinta hanya ada pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Binatang atau hewan hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani. Ungkapan cinta yang sering dilontarkan manusia adalah Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan kreatifirtas dan hasil karya atau cipta melalui proses akhir, yaitu tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat.


Dari pernyataan itulah kita dapat menemukan pasangan hidup yang berjodoh dengankita,karena
rumah tangga yang harmonis didasari oleh cinta. Cinta hanya datang pada mahluk Allah yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Allah lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Allah begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani. Cinta memang perkara rasa yang sangat berkaitan dengan sentuhan jiwa. Disamping itu jiwa adalah sesuatu yang liar dan sulit di kendalikan.Manusia tidak dapat terlalu percaya diri perihal membina hati.Perlu kerjasama yang apik dengan sang Maha Kuasa agar cinta bersemi dengan indahnya. Lebih mudah menjadi yang di cintai,sebab menjadi pecinta sangatlah berat.Untuk itu,kita meminta cinta pada Sang Maha Pecinta,ALLAH swt.Agar kita di cintai oleh orang yang tepat dan bisa mencintainya secara tepat pula. Ya, begitu dahsyatnya cinta manusia, Karenanya manusia perlu minta bantuan ALLAH menunjuki jalan cinta yang benar,jangan sampai kekuatan cinta yang luar biasa,ternyata tercurah pada orang yang salah,jangan sampai karunia yang demikian besar,justru menjerumuskan ke lembah nista.Kita perlu konsultasi jiwa dengan penguasa hati manusia,sebab itu ,rajin-rajinlah memanjatkan do'a tentang cinta kepada Allah.swt.

Daftar Pustaka : elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/.../bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf




Pengertian Kebudayaan, Kepribadian Bangsa Timur dan Faktor Penyebab Perubahan Kebudayaan

0 komentar

2.    A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


B. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.

  
            C. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Ada beberapa factor yang menyebabkan perubahan kebudayaan :

Faktor Intern antara lain:

-          Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
-          Adanya Penemuan Baru:
-          Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
-          Invention : penyempurnaan penemuan baru
-          Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
-          Konflik yang terjadi dalam masyarakat
-          Pemberontakan atau revolusi

Faktor ekstern antara lain:

-          perubahan alam
-          peperangan
-          pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:

-          sikap menghargai hasil karya orang lain
-          keinginan untuk maju
-          system pendidikan yang maju
-          toleransi terhadap perubahan
-          system pelapisan yang terbuka
-          penduduk yang heterogen
-          ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
-          orientasi ke masa depan
-          sikap mudah menerima hal baru.

- id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

0 komentar

1.       A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayan.
Istilah Ilmu Kebudayaan Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bias diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai – nilai yaitu nilai- nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokkan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :

1.       Ilmu – ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu – ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu, digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan – keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penilaiannya 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu – ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2.       Ilmu – ilmu Sosial ( social science )
Ilmu – ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu – ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabanya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu – ilmu social antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi social, sosiologi hokum, dsb.

3.       Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan – kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa – peritstiwa dan pernyataan – pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa – peristiwa dan pernyataan – pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan – tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian ( disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi – bagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni music, dll. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar ( Basic humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian – pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan Budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai – nilai manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.


B. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli – ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). Akan tetapi ilmu budaya dasar semata – semata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :

1.       Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.       Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.       Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing, tidak jatuh ke dalam sifat – sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yang ketat.
4.       Mengusahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan demikian satu bekal yang sama, para akademis diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.


C. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :

1.       Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antarbidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.       Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing – masing jaman dan tempat, Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, social dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam penkajian. Manusia tidak sebagai subjek akan tetapi sebagai objek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
-          Manusia dan cinta kasih
-          Manusia dan keindahan
-          Manusia dan penderitaan
-          Manusia dan keadilan
-          Manusia dan pandangan hidup
-          Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-          Manusia dan kegelisahan
-          Manusia dan harapan

Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, music, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing – masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang – cabang pengetahuan budaya secara sendiri – sendiri maupun secara gabungan cabang – cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat atau seni tari dan sebagainya. Disamping itu,pokok bahasan manusia dan cinta kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya seni tari, atau filsafat dan sebagainya. Demikian juga pokok – pokok bahasan lain.
Karya-karya apa saja yang akan dipergunakan tergantung pada banyak keadaan, antara lain pada persediaan karya yang ada. Dalam membicarakan pokok bahasan manusia dan cinta kasih, misalnya, yang tersedia sajak percintaan, tarian dua burung yang sedang bercinta, rekaman lagu tentang cinta. Semua karya tersebut dapat dipergunakan.
Suatu karya mungkin saja mengungkapkan lebih dari satu permasalahan. Karena itu satu karya mungkin saja dipergunakan untuk lebih dari satu pokok bahasan. Sebuah cerita pendek misalnya, dapat saja mengungkapkan masalah penderitaan, keadilan, dan pandangan hidup sekaligus. Karya semacam itu dapat juga dipergunakan untuk satu pokok bahasan saja, berdasarkan masalah apa saja yang paling menonjol diantara masalah lain di dalamnya.
Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunakan karya – karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah – masalah kemanusiaan dan budaya. Percakapan Krisna dan Arjuna dalam Bhagawad Gita, misalnya, dapat dipergunakan dalam pokok bahasan manusia dan tanggung jawab serta pengabdian. Mahasiswa tidak perlu mengetahui secara teknis dan mendetail untuk mempergunakan Bhagawad Gita.

Daftar Pustaka : dimyati.staff.gunadarma.ac.id/.../bab1-tinjauan_tentang_ilmu_budaya_dasar.pdf